Tips Mengenalkan Pendidikan Seks Pada Anak Sedari Dini Sesuai Usianya
Bagi beberapa orang di Indonesia, pengajaran seksual masih terdengar benar-benarĀ tabu. Banyak ayah dan ibu masih linglung mendiskusikan seks terhadap buah hati-si kecilnya. Antara tabu, malu dan takut salah bicara, mereka seringkali menyembunyikan pengetahuan hal yang demikian sampai buah hati-si kecilnya beranjak dewasa. Sebaliknya banyak ayah dan ibu yang malahan berperilaku dengan melarang buah hati laki-laki dan perempuan bermain bersama-sama.
Sedangkan topik mengenai pengajaran seksual benar-benar penting untuk dididik dan diperbincangkan supaya buah hati lebih mengerti dan paham perihal hal hal yang demikian. Pengajaran seksual akan jauh lebih bagus kalau dikenalkaln oleh para guru dan ayah dan ibu. Diperbandingkan dari media komputerisasi yang dikala ini sering kali menggiring buah hati-buah hati kita ke hal-hal negatif, seperti video porno Karena itu diukur negatif oleh para pakar sebab cukup mengganggu perkembangan mental buah hati-buah hati ajangan sampai kelewatan untuk daftar judi slot maxwin terbaik 2023.
Berdasarkan di luar dari kontrol tujuanĀ edukasi, mereka dapat salah pemahaman. Tetapi para pakar, pantasnya pengetahuan perihal seks dan alat kelamin telah diawali semenjak dini sebab banyak manfaat yang dapat didapat. untuk dapat menyampaikannya, ayah dan ibu patut mengerti khususnya dulu bagaimana sistem menyampaikannya.
Berikut ini adalah cara terbaik dalam menyampaikan edukasi seputar seks tersebut
Dilansir dari beberapa sumber, terdapat tahapan dalam penyampaian tergantung umur sang anak.
1. Baru lahir sampai umur dua tahun
Anak balita di usia ini, orangtua cukup mengajari perbedaan antara laki-laki dan perempuan secara seksualitas atau jenis kelamin. Bisa dimulai dengan memberikan sebutan alat kelamin yang mudah diingat. Saat memberi penjelasan tidak ada larangan untuk penggunaan kata-kata seperti penis dan vagina, terutama ketika mengalami luka atau isu kesehatan lainnya.
Saat anak memasuki umur dua tahun, ada saatnya anak suka memegang alat kelaminnya. Sebagai orangtua waktu itu adalah waktu yang tepat untuk mengajarkan kepada anak-anak tentang kelamin mereka bahwa itu normal. Bahkan orang dewasa pun juga terkadang melakukan hal tersebut di kamar mereka namun tidak di tempat umum.
2. Anak umur 2 sampai 5 tahun
Anak di usia ini sudah mulai pandai berbicara dan merespons pembicaraan. Orangtua dapat memberi pengajaran tentang batasan dan apa yang boleh disentuh harus sudah mulai diterapkan. Ini krusial untuk mengajarkan anak-anak meminta izin dahulu jika mereka mau memegang yang lain. Itu karena di fase umur ini, anak-anak sudah mulai penasaran dengan tubuh orang atau anak lain.
Orangtua juga bisa menginfokan ke mereka tentang kapan waktu yang tepat untuk boleh telanjang dan tidak. Membangun mental mereka untuk berani mengatakan tentang tubuhnya juga bisa membuat mereka lebih terjamin keamanannya.
3. Anak umur 6 sampai 8 tahun
Orangtua bisa mulai mengajarkan secara sederhana tentang fungsi organ reproduksi anak seperti sel telur pada perempuan dan sel sperma pada laki-laki. Beberapa dari mereka bahkan akan bertanya tentang hubungan seks yang mereka dengar dengan bahasa-bahasa yang diucapkan oleh orang-orang dewasa. Orang tua bisa dengan baik mengajarkannya kepada anak dan mendidiknya agar mereka tidak kemudian memiliki perasaan untuk mencoba sebelum waktunya.
4. Anak umur 9 sampai 12 tahun
Anak-anak akan mulai menyukai lawan jenis dan tumbuh tanda-tanda pubertas di organ tubuh mereka. Fenomena menstruasi dan mimpi basah juga akan menjadi bahan pembicaraan. Jelaskan kepada mereka bahwa itu adalah tanda-tanda kedewasaan yang normal. Berhati-hatilah dengan mereka, karena anak-anak sudah mulai memasuki fase remaja, yang mana itu penuh dengan kondisi emosional disebabkan dampak perubahan sosial dan perubahan tubuh, terutama untuk anak wanita. Mengetahui bagaimana pandangan serta perasaan mereka terkait hal ini dan juga mendukung untuk pilihan yang diambil merupakan jalan terbaik.
5. Anak umur 13-18 tahun
Terdapat banyak manfaat ketika orang tua sudah mengajarkan tentang pendidikan seks sejak masih kecil. Anak akan jauh lebih terbuka akan masalah tersebut dan tidak malu dalam menanyakan masalah seputar seks. Namun jika tidak, para remaja akan tertutup dan enggan membicarakan masalah tersebut. Orangtua bisa mengajarkan mereka untuk selalu bisa menjaga dan mengontrol diri dari segala pergaulan.
Pembicaraan seputar kesehatan juga mulai penting. Penggunaan kondom, obat, hingga alkohol bisa sangat bermanfaat mengingat mereka sudah mulai menjalani hubungan kedekatan sosial yang lebih luas. Mengajarkan edukasi seks sejak dini sangatlah penting. Jangan sampai hal tersebut disembunyikan dari mereka, karena sebenarnya hal tersebut merupakan bekal ilmu mereka untuk ke depan.